(Video & Galeri) Selamatan Bumi Kembali Digelar di Desa Sukagalih Tahun 2025


Desa Sukagalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor - kembali menyelenggarakan tradisi tahunan Selamatan Bumi pada Rabu, 30 April 2025. Kegiatan ini menjadi ajang kebersamaan dan pelestarian budaya lokal yang sarat makna. Rangkaian acara Selamatan Bumi Desa Sukagalih Tahun 2025 ini semakin semarak dengan berbagai perlombaan dan hiburan yang melibatkan partisipasi aktif seluruh warga desa.

Full Video Selamatan Bumi Sukagalih 2025

Kegiatan dimulai pada malam sebelumnya, Selasa malam Rabu, 29 April 2025, dengan pengajian dan tasyakuran bersama. Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB ini menghadirkan Ustad A. Saepuloh, S.Pd.I, sebagai penceramah yang menyampaikan tausyiah mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Suasana khidmat dan penuh makna menyelimuti malam pembuka tersebut.


Acara pengajian dan tasyakuran tersebut, turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Camat Jonggol, Bapak Andri Rahman, S.STP., M.Si, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya tradisi seperti Selamatan Bumi dalam memperkuat identitas dan nilai-nilai budaya masyarakat. Kepala Desa Sukagalih, Bapak Aja Waridin, juga menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme warga serta harapannya agar tradisi ini terus lestari di masa mendatang.

Kepala Desa Sukagalih, Bapak Aja Waridin

Camat Jonggol, Bapak Andri Rahman, S.STP., M.Si

Keesokannya atau tepatnya hari ini, Rabu 30 April 2025, sejak pukul 10.00 WIB, masyarakat mulai memadati jalan desa untuk menyaksikan dan mengikuti arak-arakan Dongdang. Setiap RW di Desa Sukagalih berpartisipasi dengan membawa Dongdang yang dihias indah, berisi hasil bumi seperti padi, sayuran, dan buah-buahan. Arak-arakan dimulai dari Perumahan Griya Marselina dan berakhir di Kantor Desa Sukagalih yang berlokasi di Jemblung Kidul.

Warna-warni dan kreativitas dalam menghias Dongdang menjadi daya tarik tersendiri. Tak hanya anak-anak dan remaja, para orang tua pun terlihat antusias mengikuti kegiatan acara tersebut. Keceriaan dan rasa kebersamaan terpancar dari wajah-wajah warga yang ikut serta maupun yang menonton di pinggir jalan. Tradisi Dongdang ini diyakini sebagai simbol rasa syukur masyarakat atas hasil panen dan keberkahan dari bumi.

Berikut Galerinya:












































































Puncak acara berlangsung mulai sore hingga malam hari, di mana digelar hiburan rakyat berupa pertunjukan Jaipongan. Pagelaran seni tersebut dimeriahkan oleh Pagelaran Seni Sunda Ligar Jaipong Putri Jaya dari Baranyay Group Subang. Suasana berubah menjadi lebih semarak dengan alunan musik dan tarian tradisional yang memikat perhatian warga dari berbagai kalangan.

Sebelum Jaipong, rencananya panitia akan mengumumkan pemenang Lomba Dongdang yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Selamatan Bumi. Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas kreativitas dan kerja keras warga dalam mempersiapkan Dongdang terbaik mereka. Dengan demikian, acara Selamatan Bumi Desa Sukagalih tahun 2025, telah sukses diselenggarakan dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur.

Tradisi Selamatan Bumi ini tidak hanya menjadi hiburan tahunan, tetapi juga momentum penting bagi masyarakat untuk memperkuat silaturahmi, melestarikan budaya, dan menanamkan nilai-nilai gotong royong. Semangat warga Sukagalih membuktikan bahwa warisan budaya akan tetap hidup selama ada kebersamaan dan kecintaan terhadap akar tradisi sendiri. Kalam, Radar Sukagalih melaporkan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama